Sebagai bagian dari aktivitas sosial, perusahaan menyediakan bantuan untuk para pemuda dari keluarga kurang mampu guna mengembangkan kariernya. Proyek ini, yang dijuluki Dream School (Sekolah Impian), dilaksanakan bersama dengan proyek World Vision kesejahteraan sosial perusahaan.
Upacara penandatanganan MOU untuk meluncurkan Dream School diadakan dalam ruang konferensi luas di 25F, Doosan Tower pada tanggal 5 Januari, dengan dihadiri President dan CEO Yongsung Kim serta World Vision Chairman Hoseung Yang. Pejabat perusahaan mengatakan, “Pelajar terpilih dari bagian masyarakat yang terpinggirkan akan disediakan kesempatan untuk menggali bakat dan beragam pengalamannya pada setiap tahun.”
Para pemuda yang dipilih untuk Dream School akan menggali minatnya sendiri-sendiri. Pada tahap pertama, mereka akan dilatih pengembangan, belajar mandiri, dan berpikir positif guna menggali kemampuannya.
Di tahap kedua, di bawah program Vision Expedition, akan bertemu pada ahli di bidang yang menjadi minatnya guna mengalami pekerjaan masa depan mereka dan membuat impiannya menjadi lebih nyata. Karyawan perusahaan akan menjadi penasihat pemuda calon ilmuwan untuk membantu mendesain karier masa depannya. Program akan dilaksanakan dengan menargetkan para orang tua dan guru para pemuda ini agar Dream School bisa dijalankan secara efektif.
Pada bulan depan, perusahaan lebih dahulu memilih 200 siswa kelas satu dan dua dari sekolah menengah di dekat tempat kami bekerja di Seoul, Incheon, Gunsan, dan Changwon. Perusahaan dan World Vision akan menindaklanjuti para pelajar ini bahkan setelah mereka menyelesaikan kursus Dream School