Berita

CEO Doosan Infracore Sohn Dong-youn, “Pengambilan keputusan berbasis data merupakan penentu daya saing masa depan”
- Presentasi hasil “Transformasi Digital (DT)” pada ceramah CTO Club
- Peningkatan efisiensi dan kekuatan eksekusi secara simultan melalui platform kolaborasi big data ... Mempraktikkan "inovasi" dalam kehidupan sehari-hari
2021. 7. 1

“Digitalisasi cara kerja kita merupakan dasar untuk mempertahankan daya saing dan profitabilitas di pasar yang berubah dengan cepat, dan pengambilan keputusan berbasis data merupakan faktor penentu.”


CEO Doosan Infracore Sohn Dong-youn menekankan pentingnya DT dalam industri alat berat konstruksi serta mempresentasikan arah dan hasil strategi DT perusahaannya pada pertemuan rutin Chief Technology Officers Club (CTO Club) yang diadakan di Intercontinental Hotel di Samseong-dong, Seoul pada tanggal 24 Juni.


CTO Club merupakan pertemuan eksekutif manajemen teknologi teratas dari perusahaan besar Korea yang dibentuk oleh Korea Industrial Technology Association untuk berbagi informasi industri baru dan tren inovasi teknologi dan fokus pada pengembangan daya saing teknologi nasional.


“DT sangat penting untuk bertahan dalam persaingan dan memanfaatkan peluang bisnis baru,” kata Sohn Dong-youn dalam ceramahnya tersebut. “Doosan Infracore memperkuat statusnya sebagai perusahaan inovatif dengan mewujudkan DT perusahaan dalam tiga aspek, yaitu operasi perusahaan, cara kerja kami, dan domain bisnis.”


Sohn menyebutkan 'DI 360' Doosan Infracore sebagai contoh pengambilan keputusan berbasis data perusahaan. Doosan Infracore pada tanggal April 2019 telah menandatangani kemitraan strategis dengan Palantir Technology, perusahaan rintisan yang berbasis di AS, yang mengkhususkan diri dalam big data, dan mengimplementasikan DI 360, platform inti untuk pengambilan keputusan berbasis data. DI 360 merupakan platform kolaborasi big data untuk mengintegrasikan dan menganalisis data dari R&D hingga produksi, penjualan, dan layanan yang telah dikumpulkan perusahaan selama 40 tahun terakhir. Saat produksi dan transportasi dibatasi akibat pandemi COVID-19 tahun lalu, Doosan Infracore mampu menembus krisis pasar dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi operasi waktu-nyata dari alat berat konstruksi yang dijual di seluruh dunia dan informasi pasar melalui DI 360 untuk merespons permintaan pasar di masing-masing negara dengan cepat.


Sohn juga berfokus pada penguatan kompetensi kerja digital karyawannya. Perusahaan sedang membangun budaya kerja yang berpusat pada data, efisien, dan kreatif dengan mendukung pendidikan coding dan aktivitas komunitas AI learning, pembinaan agen data, dan berbagi praktik terbaik. “Kami keluar dari praktik manufaktur tradisional dengan membangun sistem kolaborasi berbasis data yang mengintegrasikan, menganalisis, dan memanfaatkan data dari seluruh rantai nilai dan menciptakan budaya pemikiran dan pengambilan keputusan yang berpusat pada data menggunakan DI 360”, kata Sohn .


Sohn juga menekankan perlunya alat berat konstruksi pintar untuk memimpin lokasi konstruksi masa depan seiring dengan potensi pertumbuhan pasar konstruksi pintar. Dia memperkenalkan berbagai teknologi inti masa depan, seperti alat berat konstruksi otonom, otomatisasi pengukuran, dan remote control berbasis komunikasi 5G, yang telah dikembangkan Doosan Infracore selama bertahun-tahun. Menurut Sohn, Doosan Infracore sukses dalam remote control ultra-jauh pertama di dunia untuk alat berat konstruksi antar negara yang menggunakan teknologi 5G pada tahun 2018 dan memperkenalkan Concept-X, solusi terintegrasi untuk kontrol otonom dan pemantauan lokasi konstruksi pada tahun 2019. Doosan Infracore merupakan perusahaan pertama di dunia yang berhasil menerapkan pengoperasian seluruh proses mulai dari survei hingga pekerjaan tanah dengan menggunakan alat berat konstruksi otonom, seperti excavator dan wheel loader, dengan menganalisis data setelah mensurvei medan menggunakan drone.


Selain itu, Doosan Infracore telah meluncurkan layanan baru untuk memimpin Revolusi Industri Keempat dalam industri alat berat konstruksi. Layayan tersebut di antaranya adalah layanan Doosan Connect yang menggunakan teknologi IoT untuk meningkatkan manajemen tempat kerja dan efisiensi operasi peralatan dengan menganalisis lokasi, status pengoperasian, dan data bagian utama alat berat konstruksi serta layanan XiteCloud, yang merupakan solusi konstruksi pintar yang dioptimalkan untuk teknik penerbangan sipil menggunakan survei drone dan platform khusus.


"Di masa depan, Doosan Infracore berencana memantapkan posisinya sebagai pemimpin global dengan menyediakan produk dan layanan alat berat konstruksi pintar yang mengombinasikan teknologi kontrol alat berat dan AI serta mempercepat pengembangan teknologi rangkaian penggerak hibrida dan motor listrik." kata Sohn.


Doosan Infracore melaporkan penjualan kuartalan terbesar (KRW 2,487 triliun) dan laba operasional kuartalan (KRW 295,4 miliar) pada kuartal pertama. <Selesai>



CEO Doosan Infracore Son Dong-youn mempresentasikan transformasi digital perusahaan di CTO Club. Foto menunjukkan CEO Sohn Dong-youn yang sedang memberikan ceramah.